Rabu, 24 November 2010
Kamis, 10 Juni 2010
kaTa" MuTiara SahabaTt...
“Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama”
“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”
“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”
“Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”
“Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”
“Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya”
“Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis”
“Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya”
“Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinnya”
“Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri”
“Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda??. Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??”
“Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun yang dapat anda berikan??. Merekalah sahabat-sahabat anda”
“Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka. Karena seorang sahabat bisa lebih dekat dari pada saudara sendiri”
Kamis, 15 April 2010
Rabu, 17 Maret 2010
Rabu, 10 Maret 2010
saHabaTt Sebenarx
byaKk yG mNgatakan sHabaTt..
pi apakaHh dya bNar" shabaTt...???
apa iya ada uNtuk U dlam keada'n apapun...??
apakaHh iya msiHh mengingat U sa'at kau jauh...???
apakah iya slalu berkata jujur wLau itu menyakiti U...???
apa iya sLalu menuntun U ke aRaHh yang benar...???
apa iya rela mengorbankan perasaanx uNtuk mLihaTt kau tertawa...???
mNcri sahabaTt yaNg bNar" tLuZz mNerima kiTa apa adanya 'n bNaRr mNjadi seorank saHabat... tQ hx di BibiRr daNn hx sTatuZz biaza iTu suLit.. BiLa kaU iNgin meMiliki sahaBat yG bNaRr" seorang sahabat.. tanyakan pda dRimu..
apakaHh kau sdaHh pNtaZz di sebuTx sebagai seorank SAHABAT....???
Selasa, 09 Maret 2010
Senin, 08 Maret 2010
10 Kunci Persahabatan Yang Baik
1) Pilih orang yang mempunyai minat yang sama seperti anda supaya anda mempunyai persamaan, tetapi jangan membedakan orang yang tidak mempunyai persamaan dengan anda, bersikap terbuka itu lebih baik untuk anda.
2) Ingatlah pada satu pedoman penting iaitu berlaku baik terhadap orang lain sebagaimana anda suka diperlakukan. Sekiranya anda menghormati orang lain,orang lain akan menghormati anda juga.
3) Sedarlah bahawa tiada siapa yang sempurna, setiap orang mempunyai sifat-sifat aneh dan dan kurang baek, dan menerima kecacatan antara satu sama lain adalah kunci persahabatan yang baik.
4) Hargai pendapat satu sama lain.
5) Sadarlah bahawa kawan karibpun tidak dapat bersama 24 jam.
Bina silaturohmi dengan yang lain dan jangan memutuskan silaturohmi.
6) Komunikasi sangat penting, berdiskusilah antara sahabat kamu pecahkan masalah dan hormati keputusanya walaupun kamu tidak setuju.
7) Jangan biarkan faktor luara seperti tekanan (stress) merenggangkan persahabatan anda. Kawan yang baik akan membantu curhat anda untuk melepaskan masalah diri anda, walaupun tidak menyelesaikan malasah paling tidak sesak didada undah PLONG, jangan gunakan sahabat hanya untuk kepentingan kamu aja, tolong juga sahabat kamu yg tertimpa masalah dan kamu hrs bersedia mendengar keluhan dan kerepotan dia.Belajar daripada satu sama lain.
9) Jangan mengatai (Ngerasani) di belakang kawan anda, sejelek apapun toh dia tetap kawan anda yg sewaktu-waktu kamu akan lari kedia.
10) Pilih kata-kata anda dengan bijaksana kerana krn perkataan yg kasar akan mencoreng hati teman kamu, ingat lidah adalah singa bagi pemiliknya, dengan lidah kamu bisa selamat dengan lidah pula kamu bisa tertekam.
Persahabatan Dalam Islam
Istilah sahabat dalam Islam sedemikian popular. Nabi memiliki banyak sahabat dalam mengembangkan Islam. Ada empat sahabat nabi yang amat dikenal, yang kemudian memimpin masyarakat Islam sepeninggal Nabi, yaitu Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Ke empat sahabat nabi ini, menurut tarekhnya, mereka sedemikian tulus dan dekat dengan nabi.
Para sahabat itu memiliki komitmen yang amat tinggi dalam memperjuangkan Islam. Apa saja ynag dilakukan oleh nabi, mereka ikuti dan kerjakan. Hubungan mereka dijalin bukan atas kepentingan, melainkan atas dasar cinta terhadap ajaran Islam yang sedemikian mulia. Atas dasar itu maka hidup dan atau mati mereka, hanya diperuntukkan bagi perjuangan agama Allah itu. Sebaliknya, antara sahabat dengan nabi tidak pernah terjadi konflik, salah paham, dan sejenisnya.
Mereka itu semua adalah orang-orang yang setia, sehingga pada saat nabi masih hidup, sekalipun sedemikian berat, perjuangan nabi selalu berhasil dengan gemilang. Kiranya tidak bisaa dibayangkan, andaikan para sahabat tersebut, tidak memiliki komitmen dan atau hati mereka tidak diikat oleh tali kasih sayang yang mendalam. Mungkin nabi akan disibukkan oleh persoalan-persoalan internal di lingkungan sahabat sendiri.
Persahabatan seperti itu, memang seharusnya bisa dicontoh oleh umatnya. Persahabatan dalam Islam diikat oleh tali keimanan dan kasih sayang di antara mereka. Iman selalu bersemayam di hati dan bukan hanya terletak di alam pikiran. Iman berbeda dengan sebatas pemahaman. Jika iman berada di hati maka pemahaman dan kesepakatan atau komitmen selalu berada di alam pikiran. Suara hati agaknya memang berbeda dengan suara akal. Suara hati selalu didasari oleh nilai-nilai luhur kasih sayang, sedangkan kesepakatan dan komitmen didasari oleh kepentingan-kepentingan.
Ikatan keseimanan dan kasih sayang, tidak mengenal transaksi, pertimbangan untung atau rugi, dan siapa mendapatkan apa. Berbeda dengan itu adalah hubungan-hubungan rasional dan kesepahaman yang biasanya diikat oleh janji atau MoU, maka berkemungkinan pihak-pihak tertentu, setelah mempertimbangkan untung atau rugi, apalagi ditengarai telah terjadi suasana tidak jujur dan tidak adil, maka kesepakatanm itu akan dibatalkan dan bahkan saling menggugat dan membatalkan kerjasama itu.
Islam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah, dalam membangu persahabatan didasari oleh kecintaan pada Allah dan rasulnya. Oleh karenanya, ikatan itu lebih konstan, mantap dan istiqomah. Persahabatan dalam Islam dibina sepanjang waktu, baik dalam kegiatan spiritual maupun dalam kegiatan social. Dalam kegiatan spiritual misalnya, setiap sholat selalu bacaannya diakhiri dengan mengucap salam ke kanan dan ke kiri. Ucapan salam itu berisi doa, memohon agar keselamatan dan rakhmat Allah selalu melimpah kepada saudaranya sesama muslim.
Dalam kegiatan ritual, seperti dalam sholat tergambar bahwa seorang muslim tidak hanya berharap mendapatkan keselamatan bagi dirinya sendiri dan keluarganya, melainkan keselamatan bagi seluruh kaum muslimin. Demikian pula, dalam berbagai doa’ yang diucapkan, kaum muslimin selalu menyempurnakan doanya terhadap seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Persahabatan kaum muslimin, sesungguhnya secara doktriner, diikat secara kokoh dalam waktu yang amat panjang, baik di dunia maupun akherat. Hubungan sesame kaum muslimin, dibangun sebagaimana sebuah bangunan rumah, antara bagian satu dengan bagian lainnya saling memperkukuh. Selain itu juga diumpamakan bagaikan tubuh, maka jika sebagian sakit maka yang lainnya akan merasa sakit, dan demikian juga sebaliknya.
Hanya sayangnya konsep yang sedemikian luhur itu belum bisa direalisasikan sepenuhnya dalam kehidupan nyata. Di antara kaum muslimin seringkali masih saling bercerai berai. Berbagai organisasi Islam yang muncul di mana-mana, yang semestinya antara satu dan lainnya saling memperkukuh, namun pada kenyaannya justru sebaliknya. Antar berbagai organisasi terjadi saling berkompetisi, konflik dan bahkan juga saling menyerang dan menjatuhkan. Lebih ironi lagi, konflik itu tidak saja terjadi antar organisasi Islam, tetapi justru terjadi pula di antara internal organisasi.
Sedemikian rentannya persahabatan di antara kaum muslimin, sehingga seringkali terdengar joke, bahwa agar para iblis tidak terlalu capek menggoda manusia, maka makhluk Allah yang dianggap paling mulia tersebut didorong saja mendirikan organisasi dan syukur kalau organisasi yang bernuansa politik. Jika organisasi atau partai politik itu sudah berhasil berdiri, maka sekalipun setan tidak bekerja, maka mereka dengan sendirinya sehari-hari akan konflik dan saling menyerang dan menjatuhkan satu dengan lainnya.
Anekdot tersebut rasanya tidak sulit dipahami dari kalangan umat Islam. Selama ini seolah-olah ajaran Islam tidak memiliki konsep tentang persatuan umat. Selain itu seolah-olah Islam belum menjadi faktor pemersatu, dan sebaliknya, justru menjadi kekuatan pemecah belah umat manusia. Padahal kenyataannya tidak begitu. Banyak hadits nabi menegaskan bahwa antara sesame kaum muslimin adalah bagaikan saudara. Persatuan hendaknya diperkokoh. Sesama kaum muslimin harus saling mencintai. Demikian pula al Qur’an secara tegas melarang saling bercerai berai di antara kaum muslimin.
Perpecahan, tidak terkecuali di antara kaum muslimin, sudah menjadi hal biasa. Maka kemudian muncul jargon-jagon pembenar terjadinya konlik, dan atau perpecahan apalagi dalam organisasi politik. Mereka mengatakan bahwa berbeda pendapat, konflik dan sejenisnya adalah syah-syah saja. Bahkan menganggap hal wajar sebuah statemen yang mengatakan bahwa, persahabatan dalam politik tidak pernah abadi. Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa yang abadi adalah kepentingan. Sehingga, sepanjang di antara mereka masih memiliki kepentingan yang sama, maka kelompok itu masih bisa bersatu, dan sebaliknya akan bercerai jika kepentingan itu tidak didapat.
Persahabatan yang dicontohkan oleh Rasulullah sesungguhnya tidak demikian. Persahabatan itu diikat oleh kasih sayang yang mendalam, iman, dan ketaqwaan. Kasih sayang atau saling mencintai di antara kaum muslimin harus didasarkan atas motivasi karena Allah dan Rasulnya, dan bukan karena kepentingan sebagaimana dalam ikatan politik itu. Negeri yang kita cintai ini, semestinya dibangun atas dasar kecintaan kepada bangsa dan negara, dan bukan atas dasar kepentingan golongan atau partai. Dalam Islam mencintai bangsa adalah bagian dari keimanan seseorang. Jika demikian halnya, maka sesungguhnya tidak akan terjadi fenomena persaingan di antara pemimpin bangsa, yang mereka itu masih sama-sama mendapatkan amanah dari rakyat.
Memang fenomena seperti itu, menurut bahasa politik adalah syah-syah saja dilakukan oleh siapapun. Keputusan itu tidak sedikitpun menyalahi undang-undang atau peraturan yang ada. Akan tetapi, sesungguhnya jika ikatan di antara itu bukan sebatas komitmen, kesepakatan atau kepentingan, melainkan berupa tali keseimanan, kecintaan terhadap bangsa, maka semestinya para pemimpin selalu mengambil tindakan arif dan bijak. Atas dasar kecintaannya itu , maka masing-masing akan selalu menjaga persahabatan yang telah dibangun atas dasar nilai-nilai mulia itu. Islam tidak mengenal istilah persahabatan sementara, sesaat, bebas atau liberal. Tetapi dalam dunia ekonomi saja istilah seperti itu ada, yaitu ekonomi liberal, yang juga banyak orang ternyata tidak menyukainya. Wallahu a’lam.
saHabaTttt...
Persahabatan tidak memerlukan basa-basi
Wajah dipoles atau rayuan hati
Persahabatan tidak berlebihan memberi pujian
Persahabatan tidak memakai senyum dipermukaan
Persahabatan mengikuti proses alami
Menjauhi ajakan dan bujukan seni
Dengan berani memisahkan kebenaran dari dusta
Berbicara bahasa dari dalam hati saja
Persahabatan tidak mengutamakan persyaratan
Menolak semboyan picik dan sempit pandangan
Dengan kasih sayang memenuhi maksud dan tujuan
Dalam kata ataupun dalam perbuatan
Persahabatan menyemangati yang lesu dan lelah
Mengubah si penakut menjadi gagah
Memperingatkan yang bersalah
Menerangkan yang suram
Persahabatan murni tidak mementingkan diri
Sepanjang kehidupan kita yang diberi
Menguatkan, meluaskan, memanjangkan, memelihara
Hubungan antar manusia dengan manusia